Harga batubara diprediksi masih akan terus naik dan bisa kembali menyentuh ke level psikologis di angka US$ 400 per ton.
Pada perdagangan terakhir senin (12/12/2022), harga batubara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup menguat 0,86% ke posisi US$ 382,1 per ton. Kenaikan tersebut semakin mendekatkan harga batu bara pada level psikologis US$ 400 per ton.
Namun secara keseluruhan, harga batu bara masih melandai 0,75 persen dalam sepekan terakhir.
Harga batu bara juga diperkirakan masih terus menyentuh langit pada pekan ini karena meningkatnya permintaan, terutama dari Eropa. Suhu yang lebih dingin serta berkurangnya pasokan gas di Eropa diproyeksi akan membuat batubara kembali banyak dicari untuk pembangkit energi.
Analis Industri Bank Mandiri Ahmad Zuhdi bahkan memperkirakan harga pasir hitam bisa kembali tembus US$ 400 per ton pekan ini.
“Ada dorongan naik ke harga batubara. Kami melihat harga batubara akan ada di range US$ 390-410. (Ada) Ekspektasi persediaan gas di Uni Eropa yang tidak akan mencukupi karena winter yang berpotensi lebih dingin” tutur Ahmad. .
Suhu di Eropa bagian Nordik dan bagian timur diperkirakan akan turun drastis, bahkan membeku dalam beberapa hari ke depan.
Kondisi ini tentu membuat penggunaan pemanas suhu meningkat sehingga permintaan listrik dipastikan melonjak. Sebagai akibatnya, negara-negara tersebut akhirnya mencari alternatif energi batubara, lantaran persediaan gas di Eropa semakin menipis.





