Batubara Indonesia diprediksi masih akan jauh dari “kiamat”. Alih-alih “kiamat”, produksi batu bara nasional pada tahun 2023 justru diproyeksikan semakin meningkat.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Lana Saria mengatakan, produksi batubara pada 2023 direncanakan mencapai 694 juta ton, meningkat 4,7 persen dari target produksi tahun 2022 yakni sebesar 663 juta ton.
Dia juga menyebut, peningkatan produksi batubara di tahun depan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan batubara untuk domestik, baik untuk sektor kelistrikan maupun non kelistrikan.
Lana menambahkan, kebutuhan batubara untuk domestik pada 2023 bisa mencapai 209,8 juta ton, naik 26,7% dari target tahun 2022 ini sebesar 165,7 juta ton.
Terkait fokus produksi batubara Indonesia, Lana mengucapkan Indonesia akan fokus mengamankan kebutuhan batu bara untuk dalam negeri terlebih dahulu, baru kemudian akan diekspor.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, perkiraan peningkatan produksi batubara pada 2023 juga dipicu karena proyeksi permintaan batu bara dari Tiongkok dan India akan meningkat pada tahun depan.
“Di tahun 2023 kemungkinan target produksi akan sedikit lebih tinggi dari target di 2022. Asumsi, proyeksi permintaan dari Tiongkok dan India diperkirakan sedikit meningkat meskipun di tengah resesi keuangan global, karena Tiongkok sudah mulai relaksasi kebijakan strict zero Covid policy” jelas Hendra.