Berita TambangSetelah Inggris, Kini Jerman Operasikan Batubara!

Setelah Inggris, Kini Jerman Operasikan Batubara!

Batubara kini bangkit kembali di Eropa. Setelah Inggris pada November lalu membuka tambang baru batubara, kali ini negara Jerman “memakan” batubara dengan porsi yang banyak untuk kebutuhan energinya.

Negara Eropa Tengah ini kembali menggunakan batubara akibat krisis energi yang melanda Eropa akhir-akhir ini. Hal itu terlihat dari naiknya jumlah penggunaan listrik yang berasal dari bahan bakar batubara. 

Lebih dari sepertiga listrik atau sekitar 36,3 persen yang dialirkan ke jaringan listrik Jerman antara Juli dan September berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara (PLTU). Jumlah tersebut tentu meningkat dibandingkan pada kuartal yang sama di 2021, yaitu sekitar 31,9 persen. 

Harga gas di Eropa saat ini memang tengah naik akibat banyaknya permintaan. Pada Senin, 19 Desember 2022 harga gas berada di kisaran 330 euro/Mwh, padahal biasanya seharga 200 euro/Mwh. 

Baca Artikel  Sudah Tahu Asal-usul Batubara Dari Mana? Berikut Infonya..

Di bawah ancaman kekurangan pasokan serta mahalnya harga gas, beberapa pembangkit batubara yang telah ditutup atau dibiarkan sebagai cadangan kembali aktif di pasar di Eropa pada tahun ini, meski diklaim jumlahnya terbatas.

“Hanya di Jerman, dengan 10 gigawatt (GW), pembalikan pada skala yang signifikan. Ini telah meningkatkan pembangkit listrik batubara di Uni Eropa, yang diperkirakan akan tetap pada level yang lebih tinggi ini untuk beberapa waktu,” ungkap laporan pasar batubara tahunan International Energy Agency (IEA) Eropa. 

Laporan IEA juga menyebut, konsumsi batubara global mencapai rekor tertinggi lebih dari 8 miliar ton tahun ini, dengan Jerman sebagai negara tertinggi dengan konsumsi mencapai atau 26 juta ton. 

Baca Artikel  Bangkit! Harga Batubara Akhirnya Terbang 5 Persen

Alih-alih mematikan 1,6 GW pembangkit listrik berbahan bakar lignit (batubara dengan tingkat kalori rendah) pada akhir tahun 2022, pemerintah Jerman telah mengeluarkan pengabaian untuk mengizinkan produksi PLTU hingga Maret 2024.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer