Pada perdagangan Jumat lalu (20/5/2022) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cerah bergairah dan berhasil melewati pekan yang volatil. Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 1,39% ke level 6.918,144. IHSG kembali memepet di level 7.000. Saham perusahaan bos Kideco tercatat cuan.
Sepanjang pekan lalu, IHSG berhasil melejit 4,85% secara point-to-point (ptp). Pekan kemarin merupakan pekan pemulihan setelah sebelumnya sempat ambles lebih dari 8%.Â
Di tengah positifnya perdagangan IHSG pada Jum’at (20/05/2022), beberapa saham menjadi top gainers. Di antaranya saham perusahaan induk Kideco Jaya Agung, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY). Jumat pekan lalu saham INDY ditutup melesat 11,33% ke level Rp 2.850/saham.
Pada perdagangan minggu lalu, nilai transaksi saham INDY mencapai Rp 302,21 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 109,38 juta lembar saham.Â
Melesatnya harga saham setelah INDY melaporkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal pertama tahun 2022. Investor asing memburu saham INDY sebesar Rp 40,65 miliar di seluruh pasar.
Selama tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan INDY tercatat melonjak hingga 58% menjadi US$ 830,79 juta atau setara dengan Rp 11,92 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 525,16 juta setara dengan Rp 7,53 triliun.
Pendapatan yang melonjak ini membuat perusahaan akhirnya mampu membalikkan kondisi dari semula rugi US$ 9,36 juta (Rp 134,31 miliar) menjadi untung Rp 75,04 juta (Rp 1,07 triliun) pada kuartal I-2022.
Baca Juga: Desa Mandiri, Usaha Kideco Berdayakan Masyarakat Paser
Laporan keuangan penjualan batubara INDY per 31 Maret 2022 nilainya mencapai US$737 juta atau nyaris mencapai 90% total penerimaan kuartal pertama tahun ini.Â
Profitabilitas INDY ini diperoleh dari reli harga di pasar komoditas akibat konflik di Eropa Timur dan pemulihan ekonomi, yang pada akhirnya ikut mendongkrak permintaan batubara dari Indonesia.Â