Kota Sangatta yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur termasuk kedalam top 10 kota tambang batubara dunia.
Sangatta berada di posisi keempat terbesar di dunia dengan jumlah produksi 45,5 juta ton per tahun.
Sangatta adalah ibukota Kabupaten Kutai Timur. Sebelum menjadi sebuah kota, Sangatta dahulunya adalah sebuah desa kecil.
Sangatta juga memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kutai Timur dan juga merupakan pusat pemerintahan dan perdagangan Kutai Timur.
Perjalanan menuju Sangatta dapat ditempuh melalui jalan darat maupun udara. Jika menggunakan mobil memerlukan waktu hingga 6 jam perjalanan, sedangkan untuk jalur udara hanya memerlukan 1 jam perjalanan.
Tambang Sangatta memiliki pelabuhan sendiri untuk mengirim batubara nya langsung kepada para pembelinya. Dilengkapi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 3×18 MW dan 2x5MW, pada pembagkitnya terdapat penggerak untuk Conveyor yang berfungsi untuk mengirim batubara dari tempat pengolahan ke pelabuhan.
Tambang terbesar ini dimiliki oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC) dengan jumlah pekerja lebih dari 20.000 orang, yang terdiri dari 4.500 orang karyawan KPC dan lebih dari 20.000 orang yang merupakan kontraktor KPC.
Salah satu tambang bernama Pit Bendili Bintang memiliki lubang besar dengan panjang 2,5 km dan lebar lebih dari 1 km serta kedalaman 250 mdpl.
Baca Juga: Wow! Ini 10 Alat Berat Terbesar di Dunia
Pit Bendili Bintang dapat memproduksi batubara berkualitas tinggi (high rank coal) sebanyak 5,5 juta ton setiap tahunnya.
Pada Pit Bendili Bintang terdapat excavator raksasa merek Liebher yang hanya ada lima di dunia dan dua diantaranya beroperasi di tambang Sangatta. Excavator ini mampu meraup 70 ton batubara dengan sekali ayun.
Setiap harinya tambang Sangatta dapat mengirim batubara sekitar 170.000 ton ke para pembelinya. Pembeli terbesar tambang Sangatta adalah dari dalam negeri sebanyak 28,5 persen. Dari luar negeri ada India 20,5 persen, Tiongkok 15 persen, Jepang 9,5 persen dan negara lainnya.