Penggunaan teknologi 5G di sektor privat dinilai sangat potensial. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Qualcomm membidik lima sektor di Indonesia. Sektor industri yang berpeluang besar terdongkrak 5G private network, yaitu otomatisasi pertambangan, perumahan, kawasan industri dan pabrikasi.
Menurut Qualcomm, potensi jaringan internet generasi kelima untuk sektor privat (5G private network) sangat besar. Jaringan 5G ini akan meningkatkan kemampuan sektor privat dan menyediakan kemungkinan baru yang tidak dapat didukung oleh sistem lain.
Teknologi 5G private network tersebut merupakan jaringan 5G non-publik yang menggunakan spektrum berlisensi, tidak berlisensi atau sharing.
5G Private Network merupakan Game Changer bagi Kota Industri. 5G private network akan membantu industri bertransformasi ke digital karena jaringan ini mendukung efisiensi dan daya jangkau ke pasar dengan cepat.
Salah satu upaya kunci pengembangkan infrastruktur untuk mendorong adopsi 5G adalah menata ulang (refarming) spektrum frekuensi Refarming spektrum dilakukan supaya layanan 5G yang sudah digelar beberapa operator seluler menjadi lebih baik.
Baca Juga: Keren! PLTU Ini Terapkan Metode Co-Firing Gunakan Biomassa
Refarming memungkinkan kualitas layanan 5G menjadi lebih baik, dan pemanfaatan 4G juga akan semakin optimal. Tahun lalu telah dilakukan refarming spektrum pita frekuensi 2,3 GHz
5G membutuhkan semua jenis lapisan frekuensi dari yang rendah atau 700 Mhz, tengah 2,6 Ghz dan tinggi 3,5 Ghz. Spektrum 700 Mhz untuk memperluas cakupan 5G, sementara 2,6 Ghz untuk meningkatkan kapasitas internet. Kemudian 3,5 Ghz untuk mengurangi latensi.