Sianida awalnya digunakan di tambang hingga alat genosida – Akhir-akhir ini, publik di Tanah Air dihebohkan dengan seorang mahasiswi berinisial NWR (23) ditemukan meninggal dunia di sebuah pemakaman warga di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).
Diduga mahasiswi asal Mojokerto tersebut meninggal usai nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun sianida.
Lalu, apa sih sebenarnya sianida itu? dan mengapa jadi salah satu pilihan bagi mahasiswa asal Mojokerto untuk mengakhiri hidupnya?
Racun sianida memang jarang digunakan, namun sangat mematikan. Racun sianida membuat tubuh kamu tidak bisa menggunakan oksigen saat dibutuhkan.
Sianida adalah zat berbahaya dibuat dari bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN). Meski banyak zat mengandung CN, tapi tidak semuanya mematikan.
Tetapi jika mengandung natrium sianida (NaCN), potasium sianida (KCN), hydrogen sianida (HCNI), dan sianogen klorida (CNCI), maka itu akan disebut sangat mematikan.
Sejarah sianida awalnya digunakan dalam dunia pertambangan, di mana zat kimia tersebut dipakai untuk pengikat logam mulia emas.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Water Truck di Pertambangan
Dengan menggunakan metode amalgamasi dengan sianida, kadar emas yang diperoleh bisa mencapai 89-95 persen, jauh lebih baik dari metode lain yang hanya mencapai 40-50 persen.
Ketika perang terjadi, penggunaan sianida dialihkan sebagai fungsi zat kimia yang berbahaya, dan mulai digunakan untuk genosida dan racun untuk bunuh diri.
Di sisi lain, sianida juga biasanya digunakan untuk membunuh tikus, curut, dan tikus tanah untuk melindungi panen tanaman pangan.