ilmutambang.com – Diperkirakan permintaan metal (logam hasil tambang) akan naik sampai sepuluh kali lipat dalam beberapa dekade mendatang. Hal tersebut lantaran populasi di negara berkembang mulai mengadopsi gaya hidup dan teknologi yang sama dengan penduduk di negara maju.Â
Proses pertambangan dan pengolahan metal menggunakan 7-8 persen pasokan energi dunia. Emisi metal juga dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan pupuk fosfat.
Dunia diharapkan dapat menghemat metal untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penggunaan dan eksploitasi sumber daya alam ini.Â
Proses daur ulang metal memerlukan energi jauh lebih sedikit per kilogramnya dibanding proses produksi pertambangan primer. Upaya daur ulang ini lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi eksploitasi bijih metal berkualitas rendah, juga menghemat metal yang berkualitas lebih tinggi.
Secara teori, semua metal dapat didaur ulang sehingga peluang untuk mengurangi kerusakan lingkungan, mengurangi penggunaan energi air sangat besar.
Namun proses daur ulang metal itu rumit. Misalnya, dalam satu produk ponsel terdapat lebih dari 40 elemen metal, termasuk tembaga, platinum, perak, emas dan paladium. Maka daur ulang perlu pendekatan yang lebih canggih.Â
Oleh sebab itu perancang produk harus memperhitungkan supaya setiap material langka yang digunakan untuk panel surya, magnet turbin angin hingga telepon seluler, dan lainnya dapat didaur ulang dengan mudah saat produk-produk itu sudah tidak lagi digunakan.
Masalah ini dapat dipecahkan melalui perubahan pendekatan dari yang berbasis bahan baku menjadi berbasis produk. Sehingga ini akan lebih mudah memisahkan dan memanfaatkan kembali bahan baku yang telah digunakan.
Setiap tahun potensi daur ulang bahan baku metal sangat besar, seiring dengan semakin banyak sampah elektronik, yaitu mencapai 20 hingga 50 juta ton atau 3-7 kilogram per orang.
Kawan tambang, itu dia tantangan sekaligus peluang untuk melakukan efisiensi sumber daya sekaligus menyelamatkan lingkungan melalui daur ulang metal, yaitu sepertiga dari 60 metal memiliki rasio daur ulang di atas 50 persen. Namun sekitar 34 elemen memiliki rasio daur ulang di bawah 1 persen.Â