Terjadinya coal spontaneous combustion atau batubara terbakar akibat ditumpuk secara terus menerus dapat dicegah dengan cara dibungkus atau dilapisi menggunakan polymer. Dengan dibungkus, maka batubara tidak terekspos langsung dengan oksigen dan air hujan.
Polymer adalah pilihan yang tepat untuk dijadikan bungkus batubara agar tidak terbakar. Polymer sebagai bahan pembungkus (pelindung) ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya botol air mineral, kantong plastik, bahkan bungkus (coating) lantai dan tembok pun terbuat dari polymer.
Adapun jenis polymer yang paling mungkin digunakan untuk membungkus batubara agar tidak terbakar yaitu polymer coating, yang aplikasinya dengan cara disemprotkan ke batubara.
Mencegah terbakarnya batubara dengan cara penggunaan polymer memiliki kelebihan, antara lain:
- Tidak membuat hancur batubara seperti kita menggunakan cara compacting
- Tidak memerlukan alat berat, hanya perlu sekali instalasi alat spray saja
- Tetap efektif untuk stockpile seluas apapun, dan dengan jumlah batubara sebanyak apapun.
Untuk mencegah terbakarnya batubara yang biasanya terdapat di lapangan dan selalu terkena sinar Ultraviolet (UV), maka polymer yang lebih cocok adalah jenis acrylic.
Itulah mengapa produk chemical batubara Eonchemicals (CoalGuard) menggunakan polymer acrylic.
Polymer acrylic sebagai pelindung batubara agar tidak mudah terbakar juga memiliki beberapa kelebihan lainnya, seperti tidak korosif sehingga aman bagi berbagai jenis logam, tidak beracun sehingga aman bagi lingkungan dan manusia, biodegradable, serta dapat ditambahkan additive color upgrader untuk memperkuat tampilan fisik batubara.
Baca Juga : 7 Tips Ini Bisa Mencegah Kecelakaan di Pertambangan
Selain dibungkus dan dilapisi dengan polymer, pencegahan batubara agar tidak terbakar juga bisa dilakukan dengan cara menerapkan first-in-first out agar batubara tidak terlalu lama menumpuk atau bisa juga dilakukan dengan mengurangi ketinggian tumpukan batubara guna mengurangi paparan angin.