Potensi Batubara – Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki harta karun batubara terbesar. Bahkan batubara asal Indonesia telah memenuhi kebutuhan energi banyak negara-negara di dunia.
Indonesia pun ternyata masih menyimpan banyak cadangan batubara yang memungkinkannya untuk dapat terus secara berkelanjutan, hingga memenuhi pasokan sumber daya energi dalam negeri maupun untuk diekspor.
Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan batubara Indonesia diperkirakan mencapai 31,7 miliar ton, sementara target produksi batubara tahun 2022 saja hanya mencapai 663 juta ton.
Selain itu, saat ini batubara Indonesia sedang menjadi substitusi impor bagi Eropa saat negara-negara tersebut mengenakan sanksi ekonomi berupa penyetopan batubara dari Rusia.
Data Kementerian ESDM menyebutkan, ekspor batubara Indonesia ke negara-negara Eropa sampai September 2022 mencapai sebanyak 3,5 juta – 4 juta ton. Ekspor ini merupakan yang terbesar pertama sepanjang sejarah.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, volume ekspor batubara Indonesia ke Eropa biasanya kurang dari 1 juta ton per tahun.
Ketergantungan dunia terhadap batubara masih cukup tinggi. Apalagi masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, sehingga membutuhkan pasokan energi yang besar dengan harga terjangkau.
Di balik komoditas batubara yang masih dibutuhkan oleh dunia karena dianggap sebagai sumber energi yang murah dan potensial, siapa sangka pemanfaatan batubara juga ternyata bisa menekan angka impor bagi negara.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM saat ini terus mendorong percepatan proyek gasifikasi batubara untuk menghasilkan (Dimethyl Ether/DME) sebagai substitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Diharapkan upaya ini dapat membantu menekan angka impor gas Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya, serta bisa menjadi salah satu upaya ketahanan energi nasional yang berlandaskan pada bahan baku lokal.