ilmutambang.com – Logam mulia seperti emas, ternyata dapat diekstraksi dari jenis tumbuhan penyerap logam berat. TUmbuhan
Tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya itu disebut hiperakumulator. Dikarenakan kemampuannya tersebut, tumbuhan itu dapat digunakan sebagai sarana pembersih lingkungan atau fitoremediasi.
Selain digunakan sebagai fitoremediasi, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menambang logam-logam yang bernilai ekonomi tinggi, seperti nikel perak, emas, platina dan talium. Proses ini disebut phytomining.
Tanaman hiperakumulator dapat ditemukan di daerah dengan kandungan logam tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa.
Indonesia termasuk salah satu kawasan yang memiliki daratan ultrabasa terbesar di dunia. Kawasan tersebut mencakup Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Namun potensi tumbuhan hiperakumulator di wilayah tersebut belum digarap secara optimal.
Salah satu tumbuhan yang mampu mengekstraksi emas adalah bayam-bayaman (Amaranthus), yang memiliki kemampuan akumulasi emas tertinggi, tetapi karena biomassa-nya rendah, potensi fitomining-nya rendah.
Selain itu tumbuhan lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi mengakumulasi emas. Typha dapat menghasilkan 5-7 gram emas per hektar.
Contoh nyata kemampuan tumbuhan ini, yaitu semua jenis tumbuhan di sekitar tailing dam (lokasi limbah sisa pemisahan bijih logam mulia dengan material non-ekonomis) tambang emas PT Antam UBPE Pongkor, yang mampu mengumpulkan emas meski dalam kadar rendah.
Demikianlah Kawan Tambang semua, tanaman jenis bayam yang dapat menghasilkan emas. Semoga artikel ini bermanfaat!