ilmutambang.com – Naik turunnya harga batubara ditentukan dari kualitas batubara, semakin baik kualitas maka akan semakin tinggi pula harganya.
Untuk mengetahui bagus tidaknya batubara di pasaran, terdapat beberapa teknik umum yang biasanya dilakukan untuk mengukur kualitas batubara supaya bernilai tinggi.
Baca Juga: Yuk Intip Besaran Gaji Pekerja Tambang!
Kualitas batubara terdiri dari beberapa parameter, yakni seperti bagus atau tidaknya kandungan dari Total Moisture (TM), Inherent Moisture (IM), Fixed Carbon (FC), Ash, Volatile Matter (VM), Total Sulfur (TS) dan juga Calorie Value (CV).
Teknik Pengukuran Kualitas Batu Bara
Berikut beberapa teknik pengukuran yang umum dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kualitas suatu batubara:
1). Kadar Kelembaban
Kadar dari kelembaban batubara dibagi menjadi dua jenis yakni, free moisture dan inherent moisture yang jika dijumlahkan akan menjadi total moisture.
Hal ini akan sangat berpengaruh pada pemakaian udara primer yang dibutuhkan.
Jika batubara memiliki kelembaban yang cukup tinggi, maka dibutuhkan udara primer yang banyak pula untuk mengeringkannya.
2). Tingkat Ketergerusan
Bahasa latin dari tingkat ketergerusan yakni disebut Hardgrove Grindability Index dan ini sangat berpengaruh pada kerja pulveriser.
Jika nilainya rendah, maka kapasitas harus menyesuaikan nilai tersebut dengan dioperasikan secara rendah. Hal tersebut diatur untuk menentukan tingkat kehalusan yang sesuai.
3). Coal Size
Ukuran menjadi teknik yang bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap batubara.
Parameternya adalah dari ukuran rentang butir halus batubara, yang biasa disebut dust coal atau pulverised coal, serta dilihat dari butiran kasar atau yang biasa disebut lump coal.
Untuk ukuran butiran halus adalah maksimal sebesar 3 milimeter dan untuk butiran kasarnya sebesar 50 milimeter.