Saat ini pemerintah telah lebih tegas dalam menyusun aturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan tambang. Sebab, permasalahan negara tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan melalui hasil tambang saja, tetapi juga kesejahteraan, kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Lingkungan yang rusak akan membuat perubahan iklim dan berdampak pada berbagai kehidupan, dari flora, fauna dan manusia. Maka diperlukan langkah nyata untuk mencegah bencana perubahan iklim tersebut. Salah satu upaya untuk menjadikan alam kembali hijau adalah pertambangan berkelanjutan.
Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan acuan bagi pertambangan berkelanjutan:
- Pertambangan Minim Risiko
Memanfaatkan pertambangan alternatif yang minim risiko untuk mengurangi gangguan di permukaan tanah dan di bawah tanah daerah tambang. Karena metode tradisional, seperti penambangan terbuka dan bawah tanah banyak membawa dampak buruk terhadap lingkungan, misalnya risiko erosi dan limbah pada tanah.
- Memanfaatkan Ulang Limbah Tambang
Limbah tambang berupa batuan dapat digunakan sebagai penyangga tanah untuk menghindari erosi lahan. Limbah air dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber air pertanian, perkebunan, dan perikanan.
- Peralatan Ramah Lingkungan
Memanfaatkan peralatan ramah lingkungan. Misalnya, mesin diesel digantikan dengan mesin listrik untuk mengurangi kadar karbon dioksida.
- Rehabilitasi Lahan Tambang
Memanfaatkan metode pemberian biosolid supaya tanaman kembali tumbuh untuk mencegah erosi pasca tambang. Ini akan membantu percepatan proses reklamasi dan reboisasi wilayah bekas tambang.
Kawan tambang, lingkungan tambang yang rusak dapat memicu perubahan iklim. Pertambangan berkelanjutan adalah salah satu upaya mendasar untuk dapat mengatasi masalah bersama umat manusia tersebut.