Setelah melakukan aktivitas tambang, upaya pemulihan atau menyulap lahan eks-tambang menjadi kawasan yang semakin produktif adalah hal yang penting untuk direalisasikan setiap perusahaan tambang.
Sederhananya, langkah pemulihan ini memiliki sejumlah dampak positif dalam perbaikan kualitas lingkungan serta mampu mendongkrak perekonomian dan kehidupan sosial lingkungan sekitar.
Mendukung tindakan ini, kebijakan tersebut sebelumnya telah diatur dalam Permen ESDM RI Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Mineral dan Batubara. Lebih rincinya, di dalam aturan itu juga memuat penjelasan bagaimana pengolahan lahan eks-tambang yang benar.
Agar semakin memahaminya, berikut diuraikan 5 upaya yang dapat dilakukan untuk menyulap lahan eks-tambang menjadi lokasi yang semakin produktif.
- Revegetasi Tanaman Lokal
Salah satu dampak dari kegiatan pertambangan adalah membuat lingkungan gersang sehingga tanaman akan sulit tumbuh. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukannya revegetasi tanaman lokal.
Alasan dari pemilihan tanaman lokal karena tanaman ini akan jauh lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu, bisa dibilang persentase keberhasilan revegetasi jauh lebih besar daripada jenis tanaman lainnya.
2. Bersinergi dengan Alam
Upaya yang dilakukan dengan konsep ini adalah dengan mengkombinasikan usaha manusia dengan kekuatan alam. Ini akan menjadi sinergi yang sangat bagus dan menguntungkan. Khususnya untuk area-area bekas tambang yang sudah tidak sama dengan area sebelum adanya kegiatan penambangan.
Contoh sinergi yang bisa dilakukan adalah menanam buah-buahan dengan tujuan untuk mengundang aneka satwa, seperti burung dan kelelawar. Satwa tersebut diharapkan bisa menyebarkan benih-benih hingga dapat tumbuh di daerah bekas tambang.
3. Memanfaatkan Mikroorganisme
Jenis mikroorganisme dapat menyuburkan tanah adalah fungi dan bakteri. Dengan kedua mikroorganisme tersebut , ekosistem tanah dapat diperbaiki dengan cepat, sehingga lingkungan tambang dapat kembali seperti semula.
4. Fitoremediasi
Upaya fitoremediasi dapat digunakan dalam memperbaiki keseimbangan lahan dengan melibatkan tanaman berklorofil. Teknik ini dimanfaatkan sebagai penyerap kandungan polutan yang ada di dalam tanah dengan bantuan tumbuhan berklorofil tersebut. Dengan melakukan upaya ini, kandungan polutan di dalam tanah dapat berkurang.
Baca Juga : Wah! Batubara Bisa Lindungi Tubuh Dari Radikal Bebas
5. Tempat wisata
Lahan eks-tambang dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang mengedukasi banyak orang. Keberadaan tempat wisata akan menambah pengetahuan seputar pertambangan bagi para pengunjung. Kendati demikian upaya ini harus dibarengi dengan perbaikan lubang bekas tambang dan memperhatikan standar keamanan lingkungan.