Head of Corporate Communications, Ricky Fernando mengatakan harga jual rata-rata batubara dari entitas anak Indika Energy yakni PT Kideco Jaya Agung (Kideco) di kuartal II/2021 meningkat jika dibandingkan dengan harga jual rata-rata di kuartal I/2021.
Ricky menjelaskan, meningkatnya harga jual batubara Kideco tersebut disebabkan oleh dampak positif dari pergerakan harga batubara acuan atau HBA pada Juli 2021 yang menembus US$ 115,35 per ton, naik US$ 15,02 per ton dari posisi Juni 2021 yang sebesar US$ 100,33 per ton. Peningkatan tersebut juga berdampak positif pada kinerja perusahaan.
Meski harga jual batubara Kideco meningkat di kuartal II/2021, namun pihaknya belum memiliki rencana untuk merevisi target-target produksi untuk tahun 2021 ini.
Kideco bersama induk usahanya yakni Indika Energy berfokus untuk mencapai target produksi sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang disetujui pemerintah.
Pada tahun 2021 ini, Kideco memiliki target produksi sebanyak 30 juta ton dari total 31,4 juta ton target produksi Indika.
Sementara 1,4 juta ton nya berasal dari PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Hingga Mei 2021, Kideco sendiri telah memproduksi 15,1 juta ton batubara dan MUTU memproduksi sebanyak 0,8 juta ton.
Kideco akan memanfaatkan momentum peningkatan harga jual batubara ini dengan mempertahankan margin yang sehat. Perusahaan akan terus memantapkan strategi usaha sesuai dengan perkembangan yang terjadi.
Baca Juga : Berapa sih Cadangan Batubara yang Dimiliki Indonesia?
Dengan adanya peningkatan harga jual batubara ini, Kideco bersama induk usaha nya akan memastikan kontinuitas pasokan ke pelanggan serta menjaga level produksi dan penjualan batubara agar sesuai target.