Bagi kalian anak tambang, pasti sudah tidak asing lagi dengan excavator, sebuah alat berat bermesin yang memiliki roda khusus, serta dilengkapi dengan lengan dan alat pengeruk. Tapi, sudah tahu belum bagaimana sejarah excavator di dunia? Berikut penjelasannya.
Sejarah excavator di dunia tak lepas dari kegigihan William Smith Otis. Pada tahun 1833, saat usianya menginjak 20 tahun, mekanik kelahiran Massachusetts, Amerika Serikat (AS) tersebut mulai merancang alat berat yang menjadi cikal bakal excavator. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1835, Otis sudah berhasil menyelesaikan proyeknya.
Ketika itu, excavator karyanya hanya dilengkapi dengan alat keruk yang ditarik rantai dan seling. Alat ini digerakkan mesin uap dan hanya bisa berputar sejauh 90 derajat.
Kemudian, excavator tersebut langsung diuji coba untuk menggali rel kereta api dari Norwich hingga Worcester, Inggris.
Namun, saat melakukan uji coba penggalian dan mencapai putaran 90 derajat, excavator tersebut mengalami kerusakan dan tidak bisa dioperasikan lagi.
Namun Otis tidak putus asa, ia memutuskan untuk pindah ke Philadelphia dan fokus untuk memperbaiki dan menyempurnakan excavator temuannya.
Hanya berselang beberapa bulan, excavator hasil penyempurnaannya pun rampung. Otis lantas melobi manajer perusahaan lokomotif uap Garrett and Eastwick, bernama Joseph Harrison untuk membangun model excavator pra-industri.
Alat ini pun berfungsi dengan baik saat menjalani uji coba pada awal tahun 1836, hingga segera dipatenkan.
Setelah menerima hak paten pada 15 Maret 1836, temuan excavator nya pun lagi-lagi mengalami kerusakan. Terdapat kesalahan pada spesifikasi teknik yang menyebabkan alat ini terbakar dan hancur.
Setelah itu, Otis kembali berjuang untuk memperbaiki alat tersebut dan kembali mendapatkan hak paten pada 24 Februari 1839.
Excavator karya Otis akhirnya diakui sebagai “the crane-dredge for excavation and earth removals” atau crane penggali dan pemindah tangan dan resmi dinobatkan sebagai excavator pertama di dunia.
Dalam waktu tiga tahun, Otis terus menciptakan excavator baru yang berbeda dari temuan pertamanya. Total ada tujuh excavator yang dibuatnya hingga 1839.
Meski saat itu karya excavator nya masih sederhana, tetapi menginspirasi sejumlah mekanik dari berbagai negara untuk menciptakan alat berat sejenis dengan kemampuan yang lebih canggih.
Saat ini excavator modern sudah menggunakan tenaga hidrolik sehingga dapat berputar hingga 360 derajat. Tak hanya itu, excavator modern juga dapat dioperasikan di atas air.
Baca Juga : Kenali 4 Jenis Alat Berat Untuk Pertambangan
Model alat pengeruk yang digunakan juga semakin canggih, bervariasi, dan dapat menyesuaikan pada berbagai kondisi.