Batubara sebagai komoditas berharga yang digali dari perut bumi yang pembentukan nya melewati sejumlah proses yang panjang dan sangat kompleks teori penjelasannya.
Selain itu, material ini juga memiliki waktu yang cukup lama dalam proses terbentuknya, di mana bisa memakan waktu puluhan atau ratusan juta tahun dibawah pengaruh fisika, kimia, maupun geologi.
Dalam pengertiannya, batubara merupakan batuan yang mudah terbakar dan 50% -70% berat volumenya merupakan bahan organik yang mengandung inherent moisture.
Proses pembentukan batubara secara umum dimulai dari bahan organik, utamanya yaitu tumbuhan yang dapat berupa jejak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain.
Namun tahukah kamu dibalik proses itu, terdapat dua teori khusus lagi yang menjelaskan bagaimana batubara terbentuk. Berikut penjelasannya.
- Teori Insitu
Berdasarkan teori insitu, material pembentuk lapisan batubara terjadi di tempat dimana tumbuhan asal itu berada, setelah tumbuhan itu mati, dan belum mengalami transportasi, segera tertutup oleh lapisan sedimen dan mengalami proses pembatubaraan (coalification).
Baca Juga: Kamu Anak Tambang? Bisa Bedain Jenis Kualitas Batubara?
Adapun jenis batubara yang terbentuk yang terbentuk dengan teori ini mempunyai penyebaran luas dan merata, kualitasnya lebih baik karena kadar abunya relatif kecil.
2. Teori Drift
Teori ini menyatakan jika bahan-bahan pembentuk lapisan batubara terjadi di tempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan semula hidup dan berkembang.
Tumbuhan yang telah mati diangkut oleh media air dan terakumulasi di suatu tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses pembatubaraan (coalification).
Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai penyebaran yang tidak luas, tetapi dijumpai di beberapa tempat, dan kualitasnya kurang baik karena banyak mengandung material pengotor yang terangkut bersama selama proses pengangkutan dari tempat asal tumbuhan ke tempat sedimentasi.
Di samping teori pembentukan tersebut, tercatat jika pembentukan batubara dimulai sejak periode pembentukan Karbon (Carboniferous Period) atau yang dikenal sebagai zaman batubara pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu.
Adapun Kualitas dari setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai maturitas organik.
Pada proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi gambut. Kemudian akan berubah menjadi batubara muda (lignit) atau disebut pula batubara coklat (brown coal).