ilmutambang.com – Barel merupakan satuan ukur untuk minyak mentah dunia. Barel atau tong adalah wadah silinder yang terbuat dari kayu dan diikat dengan lingkaran besi. Bagian atas dan bawahnya berbentuk lingkaran datar dan berdiameter sama.
Barel adalah singkatan dari blue barrel atau tong biru untuk menghitung volume minyak mentah atau produk migas lainnya.
Penggunaan barel ini baru dimulai pada abad ke-19, saat minyak bumi baru masuk awal produksi dan belum ada standar ukur validnya. Pada awalnya produsen minyak menjual dalam ukuran galon, dengan tambahan 2 galon di luar 40 galon kebutuhan pembeli. Maka 42 galon minyak menjadi standar barel di seluruh dunia.
Sejak dari awal, minyak bumi itu disimpan dalam sebuah barel dengan berbagai ukuran. Kemudian pada 1872, penerapan standar satu barel disetarakan dengan 42 galon minyak.
Jumlah 42 galon ini lebih banyak dari standar 40 galon, karena 2 dua galon lebihnya dijadikan sebagai cadangan jika terjadi bocor dan penguapan. Maka barel merupakan satuan ukuran isi 158,97 liter atau 42 galon.
Berikut perhitungan konversinya:
- 1 US Gallon = 3,785 liter
- 1 Barrel/42 Gallons = 158,973 liter
Jika terjadi penjualan 12 Blue Barel, maka
- 1 Blue Barel = 42 US Gallons
- 12 Blue Barel = 504 US Gallons
- 12 Blue Barel = 504 US Gallons x 158,9873 liter: 80,122 liter
Apabila sekarang harga minyak bumi US$110 per barel, dengan satuan minyak mentah 1 barel = 159 liter, sehingga harga minyak mentah dunia adalah US$110 : 159 liter = US$0,69 per liter.
Dengan kurs rupiah per 15 Desember 2022, US$0,69 X Rp 15.647 = Rp10.796.43 per liter.
Kawan tambang, harga minyak dunia diukur dan ditentukan oleh satuan ukur isi minyak mentah, yaitu barel yang artinya 42 galon atau 158,97 liter.