Semenjak Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dikeluarkannya dari kategori limbah B3 menjadi kategori limbah non B3 pada PP nomor 22 tahun 2021, limbah batubara ini berpotensi menjadi primadona baru dalam pengembangan industri nasional.
Fly ash itu sendiri merupakan abu hasil pembakaran batubara yang melayang ke atas, sementara bottom ash adalah abu hasil pembakaran yang jatuh ke bawah. Terdapat beberapa kandungan FABA seperti karbon, nitrogen, dan silica.
Baca Juga Artikel Selain untuk Foto Udara, Ini Fungsi Drone Bagi Pertambangan
Dosen teknik lingkungan FST UNAIR, Nita Citrasari mengungkapkan, terdapat beberapa manfaat dari limbah batubara. Dalam hal ini, FABA dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan seperti campuran semen, paving block, batako, sampai pondasi jalan raya. Penerapan kegiatan ini juga biasa disebut sebagai waste to material.
Terkait tahapan pemanfaatan FABA, langkah awal yang bisa dilakukan yaitu dengan menganalisis karakteristik FABA. Kemudian, menentukan komposisi bahan baku yang sesuai dengan jenis produk yang diinginkan Setelah itu, pembuatan produk dapat dilakukan dengan cara solidifikasi dan stabilisasi. Setelah dibuat, produk juga perlu dilakukan uji standarisasi.
Baca Juga Artikel Punya Nilai Ekonomi! Beragam Manfaat FABA, Bisa Diolah Jadi Semen
Dikutip dari berbagai sumber, alasan kenapa FABA bisa digunakan untuk material produksi bahan bangunan karena limbah batubara ini mengandung kalsium oksida, kandungan ini dinilai bisa meningkatkan kualitas bangunan dari kekedapan air.