Berkat Tiongkok, Harga Batubara Kembali Bangkit!

Menjelang akhir tahun, harga batubara perlahan mulai kembali bangkit. Pada perdagangan Rabu (28/12/2022), harga batu kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 375,6 per ton. 

Harganya menguat 1,37 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yaitu ditutup di angka US$ 374,9 per ton. Penguatan Rabu kemarin menjadi kabar positif setelah harga batubara melandai 0,16 persen pada Selasa pekan ini.

Menguatnya kembali harga batubara ditopang berita positif dari Tiongkok. Seperti diketahui, Pemerintah Tiongkok terus melonggarkan kebijakan Covid mereka.

Negara Tirai Bambu akan mencabut persyaratan karantina untuk semua pelancong yang datang dari luar perbatasan negara mulai 8 Januari 2023 mendatang. Kabar tersebut diumumkan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) awal pekan ini.

Selain itu, Tiongkok juga akan menghapus semua tindakan pembatasan Covid lainnya untuk pelancong, termasuk karantina untuk pasien positif dan pelacakan kontak.

Kebijakan pelonggaran tersebut tentunya disambut positif pelaku pasar komoditas, karena Tiongkok adalah konsumen terbesar batubara di dunia. 

Menyusul pelonggaran Covid di Tiongkok, sejumlah analis dan lembaga keuangan juga memperkirakan ekonomi Tiongkok akan bangkit pada tahun depan.

Nikkei Asia melakukan survei terhadap 37 ekonom mengenai proyeksi ekonomi Tiongkok Pada tahun , ekonomi Tiongkok diperkirakan mencapai 4,7 persen  Pertumbuhan akan lebih tinggi dibandingkan pada 2022 yang diperkirakan menyentuh 3 persen.

Kepala ekonom Zheshang Securities, Li Chao, bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi China bisa menembus 5,1 persen pada tahun depan. 

Melihat proyeksi ekonomi negaranya menguat pada tahun depan, pemerintah Tiongkok juga berharap permintaan akan batubara juga ikut meningkat sehingga industri mereka juga ikut tumbuh.