ilmutambang.com – Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria menyebutkan target konsumsi batubara dalam negeri naik hingga 7 persen di tahun 2023 dari tahun lalu mencapai 694,5 juta ton.
Lana mengatakan, kebijakan tersebut juga berdampak pada target ekspor batu bara yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Target ekspor yang lebih rendah dikarenakan, kebutuhan batubara dalam negeri meningkat 7%,” ungkap Lana, Jumat (20/1/2023).
Target DMO batubara di tahun 2023 ini adalah sebesar 176,8 juta ton. Sedangkan, target ekspor batu bara tahun ini mencapai 517,7 juta ton.Â
Alasan Kementerian ESDM menaikan target produksi batubara di tahun ini karena sudah ada 812 perusahaan tambang batu bara yang disetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Sebanyak 65 persen dari perusahaan tersebut mengajukan kenaikan produksi batubara.
Survei S&P Global Commodity Insights menyebut bahwa penambang di Indonesia akan meningkatkan produksi dengan lebih banyak batubara kalori rendah hingga menengah, karena peningkatan permintaan domestik dengan ekspektasi rebound di sektor industri dan perumahan.
Sebagai informasi, produksi batubara Indonesia hingga ujung tahun 2022 lalu tercatat melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah.Â
Mengutip data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (30/12/2022), produksi batubara Indonesia tercatat mencapai 671,75 juta ton atau melampaui dari target tahun ini yang dipatok sebesar 663 juta ton.
Bila melihat data produksi sepanjang sejarah, ternyata produksi batu bara RI pada 2022 ini mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.