Cara kerja peledakan tambang bawah tanah (underground mining) sangat berbeda dengan peledakan permukaan (peledakan jenjang). Perbedaan utamanya terletak pada jenis arah peledakannya.
Pada peledakan terowongan, arah peledakan mengarah kepada satu bidang bebas. Sedangkan pada peledakan jenjang, arah peledakan dilakukan ke arah dua atau lebih bidang bebas. Selain jumlah arah bidang bebas, ruang untuk melakukan peledakan pada bawah tanah terbatas, sehingga diperlukan pembuatan bidang bebas kedua yang berguna sebagai arah peledakan selanjutnya.
Karena ruang bawah tanah sangat terbatas, maka hal pertama yang perlu diperhatikan dalam pemboran lubang ledak bawah tanah adalah menyediakan bidang bebas dengan menggunakan lubang bor kosong (empty holes) sebanyak satu buah atau lebih yang tidak diisi bahan peledak, serta memanfaatkan detonator untuk menentukan waktu jeda (delay time) dalam proses peledakannya.
Secara umum, pola pemboran yang diterapkan pada tambang bawah tanah dibagi menjadi empat kelompok besar formasi lubang bor. Di antaranya cut holes, blast holes, counter holes, dan floor holes.
Baca Juga : Jenis Bahaya Open Pit Mining dan Cara Pencegahannya
Dalam pengertiannya, cut holes berfungsi untuk menyediakan bidang bebas bagi peledakan selanjutnya. Biasanya tipe cut holes yang sering digunakan di lapangan adalah paralel cut dan v-cut. Kemudian blast holes merupakan ruang ledak yang berguna untuk menghancurkan sebagian besar muka kerja (front).