Proses pembentukan barang tambang dan persebarannya selalu menjdi hal menarik. Dewasa ini, manusia sangat bergantung pada penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui, khususnya barang-barang tambang untuk kebutuhan industri.
Barang tambang industri merupakan bahan galian yang dimanfaatkan untuk kepentingan industri, antara lain asbes, aspal, batu gamping, gipsum, kaolin dan tras.
Barang tambang terbentuk melewati suatu proses atau peristiwa alam yang terjadi selama ribuan hingga jutaan tahun. Proses tersebut terjadi pada barang tambang sumber energi misalnya minyak bumi dan batubara.
Minyak bumi terbentuk dari endapan jasad renik dan hewan-hewan yang mati pada jutaan tahun lalu. Jasad hewan-hewan tersebut tertimbun dan terkubur di bawah tanah atau bahkan di dasar laut dan melalui serangkaian proses fisik dan kimiawi.
Batubara terbentuk dari tumbuhan yang telah mati. Tumbuhan yang telah mati tersebut tersimpan di dalam tanah untuk waktu yang sangat lama. Selama tersimpan di dalam tanah, sisa-sisa tumbuhan tidak mengalami pembusukan namun memfosil dan membentuk sedimen organic karena proses biokimia (penggambutan) dan geokimia.
Baca Juga: Bongkar Manfaat BarangTambang Bagi Kehidupan
Seluruh wilayah Indonesia masing-masing memiliki potensi barang tambang. Berikut rincian persebaran barang tambang yang ada di Indonesia:
Batu Bara
- Sumatera Selatan: Bukit Asam, sepanjang Sungai Lematang dan Tanjung Enim.
- Sumatera Barat: Ombilin di Sawahlunto.
- Kalimantan Timur: Sungai Berau.
- Lampung: Pulau Laut.
- Jambi: Muara Bungo.
Gas alam
- Arun di Aceh, Badak di Bontang Kalimantan Timur dan Kepulauan Natuna.
Timah
- Pulau Singkep, Bangka Belitung dan lepas pantai sekitar Bangka Belitung.
Batu permata
- Martapura, Kalimantan Selatan yang dikelola oleh PT Aneka Tambang.