Coal tar merupakan bagian dari batubara yang bisa dijadikan obat. Coal tar termasuk golongan keratoplastik dan keratolitik yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai masalah kulit seperti gatal-gatal, kulit bersisik, dan mengelupas karena kondisi kulit seperti psoriasis, dermatitis seboroik, dan dermatitis atopik.
Coal Tar sendiri adalah zat kimia berwarna hitam pekat yang dihasilkan dari proses karbonisasi batubara. Coal tar termasuk suatu kompleks struktur kimia yang terdiri dari fenol, polisiklik aromatik hidrokarbon, dan komponen heterolitik.
Coal tar dapat digunakan untuk ruam jenis lain seperti eksim, dermatitis atopik, dan bahkan dermatitis eksudatif kronis. Dalam terapi psoriasis, coal tar dapat digunakan bersamaan dengan ultraviolet sebagai regimen Goeckerman.
Mekanisme kinerja coal tar nyatanya tidak sepenuhnya diketahui, tetapi diduga berkaitan dengan penekanan sintesis DNA pada keratinosit yang menyebabkan penurunan kecepatan mitosis epidermis dan memperbaiki cell turnover yang berlebihan.
Coal tar juga memiliki massa yang lebih berat dibandingkan air, dan dapat larut secara parsial dalam air. Bau coal tar mirip dengan naphthalene.
Baca Juga : Yuk Kenali Teknik Pengukuran Kualitas Batubara!
Pada suhu yang lebih rendah, coal tar memiliki kandungan fenol dan asam yang lebih banyak. Sedangkan pada suhu tinggi, coal tar mengalami peningkatan kandungan polisiklik aromatik hidrokarbon.