ilmutambang.com – Batubara merupakan salah satu barang tambang dengan permintaan cukup tinggi. Bahkan kini peningkatan permintaan batubara datang dari jenis coking coal berhasil membuat industri ini makin menjanjikan.
Coking coal (kokas) atau batubara metalurgi ini merupakan komoditas eksklusif dalam perkembangan industri batubara. Karena batubara ini memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan batubara biasa yang diproduksi selama ini.
Batubara ini merupakan hasil dari proses “pemanggangan” dalam oven kokas pada keadaan reduksi. Dengan naiknya temperatur, batubara kokas akan bersifat plastis, yakni mengalami fusi secara bersamaan sampai pada titik solidifikasi dan menjadi partikel coke (kokas). Proses tersebutlah disebut “coking”.
Penggunaan batubara kokas sangat luas, bahkan beberapa aktivitas manusia sudah bergantung pada batubara jenis ini, yakni:
- Keperluan Rumah Tangga Seperti Ketel, Mobil dan Kereta Api
- Pembuatan Turbin Angin
- Pembangkit Listrik Energi Nuklir
- Alternatif Utama Energi Batubara
Batubara kokas merupakan bahan keras yang memiliki porositas dan konsentrasi karbon tinggi, hasil proses pemanasan batubara bituminous tanpa udara pada temperatur yang sangat tinggi.
Spesifikasi kokas antara lain:
- Kandungan air di bawah 15% (ar)
- Kandungan abu di bawah 12% (adb)
- Kandungan belerang di bawah 1% (adb)
- Kadar FSI di atas 6
Batubara kokas Indonesia memiliki potensi sangat besar dan diperkirakan permintaan batubara jenis ini akan terus meningkat. Proyeksi ini berdasarkan tingginya pertumbuhan produksi baja, konstruksi dan manufaktur di seluruh dunia.
Maka peluang yang sangat besar itu harus segera disikapi oleh industri pertambangan coking coal Indonesia. Terlebih karena nilai jualnya yang sangat tinggi, sehingga potensi keuntungan yang dijanjikan pun lebih besar.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa potensi besar batubara kokas Indonesia ini dapat membuat perusahaan batubara melebarkan sayap di masa depan.