Tidak dapat dipungkiri, risiko kecelakaan kerja di pertambangan memang cukup tinggi. Melihat hal ini, tentu sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan saat bekerja
Selama 2013 sampai dengan 2021 lalu, ada sekitar 881 kecelakaan tambang di Indonesia. Bahkan pada 2022 terjadi kecelakaan di tambang batubara Sawahlunto, Sumatera Barat, yang menewaskan 10 orang.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di pertambangan. Untuk menghindari risiko tersebut, penting bagi para pekerja tambang melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Selalu Waspada
Sikap waspada dengan semua keadaan baik di depan, di belakang, samping kanan dan kiri. Jangan lengah dan tetap menjaga diri saat berada di wilayah kerja tambang. - Gunakan APD
Selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap merupakan salah satu cara untuk menjaga diri saat berada di wilayah kerja tambang. - Ikut Pelatihan Profesional
Semua anggota tim kerja, baik anggota baru maupun lama, wajib mengikuti pelatihan keselamatan secara teratur. - Menyusun Perencanaan Kerja
Menyusun rencana tugas dan melakukannya secara saksama. Semua risiko harus diukur termasuk kemungkinan kecelakaan. Hindari risiko sebisa mungkin dan susun instruksi serta edukasi untuk mengurangi risiko. - Rawat Peralatan Kerja Secara Berkala
Selalu mengecek dan merawat peralatan kerja secara rutin. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menekan risiko kecelakaan kerja di daerah kerja pertambangan.
Kawan tambang, kerja dengan keamanan dan keselamatan yang terjamin merupakan sendi penting keberhasilan perusahaan tambang. Setiap orang yang terlibat dalam proses kerja tersebut harus selalu waspada, sadar dan antisipatif terhadap risiko dan kecelakaan yang dapat saja terjadi.Â