Senin, September 16, 2024
Berita TambangDiprediksi Kiamat PLTU Batubara Makin Dekat, Indonesia Siap?

Diprediksi Kiamat PLTU Batubara Makin Dekat, Indonesia Siap?

Saat ini batubara masih merupakan sumber energi andalan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) bagi Indonesia. Dalam jangka panjang, beberapa negara dunia tak terkecuali Indonesia sepakat untuk memangkas emisi rumah kaca (ERK), salah satunya dengan mengurangi penggunaan komoditas batubara ini.

Sementara importir terbesar batubara Indonesia saat ini adalah China dan India. China jelas akan tetap memperbesar kebutuhan batubara sampai 4,3 miliar di 2025/2026, demikian juga dengan India hingga 1,08 miliar.

Kedua negara ini sesungguhnya memiliki cadangan batubara yang jauh lebih besar daripada Indonesia. Walaupun mereka berkomitmen kuat untuk pemangkasan emisi karbon (carbon emission). Namun mereka juga tetap berkomitmen kuat untuk meningkatkan produksi batubaranya.

Baca Artikel  Teknologi Ini Bikin PLTU Batubara Tetap Relevan

Selain itu, muncul masalah penurunan serapan batubara di dalam negeri, akibat langkah phase down yang akan dilakukan PLN.

Jika rencana phase down Indonesia itu dilakukan dan dimulai pada 2030 dan berakhir di 2055, maka akan berdampak pada penurunan serapan batubara di dalam negeri sebesar 190 juta ton sampai 2055.

Upaya Peningkatan Nilai Tambah (PNT) tentu tidak akan dapat menggantikan hilangnya potensi ekspor dan juga penurunan akibat phase-down PLTU batubara Indonesia. Dari rencana kewajiban dalam IUPK, di 2030 baru akan ada penyerapan sekitar 36 juta ton untuk proyek DME dan lain-lain.

Baca Juga: Sudah Tahu Asal-usul Batubara Dari Mana? Berikut Infonya..

Baca Artikel  Teknologi Ini Bikin PLTU Batubara Tetap Relevan

Oleh sebab itu, dengan kondisi yang dihadapi seperti itu maka pemerintah harus melakukan berbagai langkah strategis.

Di antaranya, yaitu: Pertama, memetakan penurunan yang terjadi oleh China dan India ke depan, minimal sampai 2025/2026. Kedua, memetakan total produksi nasional batubara sampai 2025/2026. Ketiga, perbaikan tata kelola tambang batubara.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer