ilmutambang.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)Â Arifin Tasrif mengatakan, target produksi batubara nasional mencapai 695 juta ton pada tahun 2023.
Target produksi tahun ini naik 4,82 persen dibandingkan target tahun lalu, yang dipatok di angka 663 juta ton.Â
Pemerintah optimis target tersebut akan tercapai, melihat realisasi produksi batubara sepanjang tahun 2022 saja tembus 687 juta ton atau mencapai 104 persen dari target.Â
Sementara itu, kuota ekspor batubara yang diberikan tahun ini mencapai 518 juta ton. Kuota penjualan ke luar negeri si emas hitam ini juga naik 4,2 persen dari alokasi yang ditetapkan tahun lalu, yaitu di level 497 juta ton.Â
Kementerian ESDM menilai, kenaikan kuota ekspor itu dilakukan untuk mengimbangi proyeksi permintaan batubara yang diprediksi akan tetap tinggi tahun ini. Hal tersebut lantaran tensi politik dan pasokan global yang masih belum stabil saat ini sejak perang Rusia-Ukraina yang dimulai Februari 2022 lalu.Â
Seperti diketahui sepanjang 2022, torehan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor energi dan sumber daya mineral mencapai Rp351 triliun, atau naik 138 persen dari target yang ditetapkan saat itu di level Rp254 triliun.Â
Adapun, sektor mineral dan batubara (minerba) menopang peningkatan setoran dengan porsi terbesar dengan angka mencapai Rp183,4 triliun, yang diikuti penerimaan sektor migas di posisi Rp148,7 triliun.
Melihat keoptimisan Menteri ESDM dalam membuat target produksi batubara di tahun 2023 ini, semoga segala tahapan batubara di tahun ini tidak menghadapi kendala dan bisa mencapai target, serta hasilnya bisa menyumbang PNBP bagi negara untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.Â