Harga Batubara Dunia Melonjak – Pada perdagangan akhir pekan lalu (21/1/2022) harga batubara melesat, di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 214,95/ton.
Melonjak 4,29% dari posisi penutupan hari sebelumnya. Dengan demikian, batubara mencatatkan kenaikan harga selama tiga minggu beruntun.
Secara mingguan, harga batubara naik 7,34% point-to-point. Harga si batu hitam naik selama tiga minggu berturut-turut. Dalam tiga minggu, harga meroket 41,65%.
Untuk pengiriman bulan ini atau Januari 2022, harga sempat menyentuh US$ 226 per ton, sedangkan untuk pengiriman Februari 2022 mencapai US$ 219 per ton. Per hari Kamis (20/1),
Harga batubara dunia ‘terbang’ karena masih terbatasnya pasokan dan kebijakan Indonesia. Ekspor batubara Indonesia pada bulan ini hingga 21 Januari baru 633.606 ton. Masih jauh dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,27 juta ton.
Kebijakan larangan ekspor diterapkan lantaran banyak produsen batubara yang tidak memenuhi kewajiban DMO yang menyebabkan kritisnya pasokan pada pembangkit listrik milik PLN.
Bahkan dalam lima tahun terakhir, DMO batubara mencapai target 25% dari total produksi nasional hanya sekali, yakni pada 2018. Sedangkan pemenuhan DMO tahun lalu hanya mencapai 10,4%.
Pemerintah Indonesia telah mengizinkan 139 produsen batubara untuk kembali mengekspor setelah memenuhi kewajiban pasokan pasar domestik (domestic market obligation/DMO).
Namun larangan ekspor tetap memicu pembelian di pasar spot untuk menutupi keterlambatan pengiriman.
Baca Juga: Pelajari Yuk Pengertian dan Fungsi Smelter di Pertambangan
Di tengah kekhawatiran penundaan pengiriman dari Indonesia dan karena tekanan energi global terus berlanjut, para pedagang di Asia berebut untuk mendapatkan pasokan musim dingin.
Secara khusus, perusahaan utilitas Jepang telah berada di pasar untuk membeli batubara untuk pengiriman Februari dan Maret.
Indonesia sangat memainkan peran penting dalam pembentukan harga batubara. Sebab, Indonesia adalah eksportir batubara terbesar dunia.
Jadi ketika suplai batubara Indonesia berangsur-angsur mulai lancar lagi, harga pun diperkirakan mulai ‘jinak.