Harga batu bara hari ini perlahan bangkit sejalan dengan kenaikan harga gas serta ramalan cuaca di Eropa yang akan berada di pertengahan musim dingin pada Desember.
Pada perdagangan Rabu (14/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 379,65 per ton. Harganya menguat 1,25 persen.
Kembali naiknya harga batubara dibantu oleh kenaikan harga gas serta cuaca di Eropa yang diperkirakan akan turun drastis hingga akhir Desember.
Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) ditutup menguat 0,69 persen kemarin di posisi 137,53 euro per megawatt-jam (MWh). Batubara adalah sumber energi alternatif bagi gas sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga gas naik karena penggunaan listrik, terutama untuk penghangat ruangan, meningkat seiring dengan musim dingin di Eropa semakin ekstrim. Dilansir dari Bloomberg, pasokan gas di Eropa rata-rata mencapai 88 persen, sementara di Jerman menyentuh 94 persen.
Namun, penggunaan listrik yang meningkat bisa mengurangi pasokan gas secara cepat. Terlebih, pengiriman gas dari Rusia menurun.
Harga batubara juga kembali meningkat karena suhu di Eropa akan turun drastis pada Desember. Penurunan suhu akan semakin meningkatkan penggunaan listrik yang berujung pada kenaikan permintaan gas dan batubara.Â
Dilansir dari The Guardian, suhu di Eropa bagian barat dan tengah akan turun drastis. Sebagian besar Eropa bahkan akan tetap membeku pada siang hari.
Sementara itu, wilayah Inggris Raya sudah membeku sejak pekan ini. Suhu di Aberdeenshire, Skotlandia, bahkan mencatatkan rekor terendahnya dalam satu dekade terakhir yakni -15,7 derajat Celcius.
Suhu di Eropa bagian selatan seperti Spanyol diperkirakan akan kembali cepat dingin mulai pekan ini. Hujan, angin kencang, dan salju diperkirakan akan mewarnai cuaca sebagian Spanyol ke depan.Â