Banyak investor global melirik proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan program hilirisasi industri batubara nasional.
Minat investasi tidak hanya datang dari Softbank, Jepang dan investor dari Timur Tengah saja. Namun negara Asia lainnya dan Eropa, juga punya berminat berinvestasi di IKN.
Mohammed Bin Salman, Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, menyatakan akan berinvestasi sangat besar. Selain itu, Uni Emirat Arab melalui Indonesian Investment Fund juga menyiapkan investasi 20 miliar dolar AS.
Baca Juga: Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Kideco Banjir Apresiasi
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ibu Kota Nusantara diperuntukkan bagi generasi muda dan akan menikmatinya di masa mendatang, yang tidak akan kalah dengan kota modern Neom di Arab Saudi, Dubai di Uni Emirat Arab, serta Shenzhen di Tiongkok.Â
Sementara pembangunan Hilirisasi Batubara menjadi Dimetil Eter (DME), diharapkan dapat menekan impor LPG. Melalui proyek ini Indonesia dapat menekan impor LPG yang sangat besar yaitu sekitar Rp80 triliun dari total kebutuhan Rp100 triliun. hilirisasi industri adalah
Baca Juga: 7 Peluang Hilirisasi Batubara IKN di Masa Depan
DME sebagai bahan bakar energi memiliki keunggulan, yaitu mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon, nyala api yang dihasilkan lebih stabil, tidak menghasilkan polutan particulate matter (PM) dan nitrogen oksida (NOx) dan tidak mengandung sulfur serta pembakaran lebih cepat dari LPG.
Proyek hilirisasi batubara menjadi DME telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres No.109 Tahun 2020.Â