PT Indika Energy Tbk (INDY), sebagai emiten pertambangan batu bara, melalui mitra kerja sama dengan Fourth Partner Energy, siap menggelontorkan US$500 juta (setara dengan Rp7 triliun) dalam 4 tahun ke depan untuk menggarap proyek tenaga listrik.
Arsjad Rasjid selaku Direktur Utama Indika Energy mengatakan, perusahaan hasil kerja sama yang baru dibentuk dengan Fourth Partner Energy, akan melakukan investasi di Indonesia sepanjang 2021 hingga 2025 mendatang.
“Hingga mencapai skala tertentu, kami akan menggunakan pendanaan melalui ekuitas JV. Jika nilai dan jumlah proyek mencapai skala yang besar, kami akan mencari pendanaan dari pihak ketiga,” ujar Arsjad.
INDY melalui entitas usahanya, PT Indika Tenaga Baru mendirikan perusahaan joint venture (JV) dengan Fourth Partner Energy Sinergy (4PEL) dengan nama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). INDY sendiri menggenggam porsi kepemilikan EMITS sebesar 51,001 persen, sedangkan 4 PEL menggenggam 48,999 persen.
Tujuan dan kegiatan usaha EMITS nantinya akan fokus untuk proyek tenaga surya, termasuk menyediakan jasa konsultasi, konstruksi bangunan, penyewaan pembangkit listrik, operation and maintenance instalasi listrik, dan kegiatan IPP pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Baca Juga : INDY Ajukan Perpanjangan PKP2B Kideco Pada 2021
Di sisi lain, INDY mengaku membuka diri untuk merambah sektor infrastruktur pengisian kendaraan listrik atau stasiun pengisian kendaraan listrik (SPKL) melalui perusahaan hasil kerja sama ini.
Sementara itu, Arsjad mengatakan pendirian EMITS akan berkontribusi terhadap pencapaian komitmen INDY untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor non-batubara, yakni sebesar 50 persn pada 2025.
“Pada 2025, JV ini ditargetkan untuk berkontribusi sebesar US$271 juta,” papar Arsjad.