Potensi uranium di Mamuju, Sulawesi Barat merupakan yang terbaik di Indonesia dan kini telah menjadi incaran beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, China dan beberapa negara asing lainnya.
Sumber daya uranium Indonesia diprediksi mencapai 89.000 ton uranium (tU3O8) dan sumber daya thorium mencapai 143.234 ton (tTh).
Uranium dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk menghasilkan tenaga nuklir bagi pertahanan militer, tapi juga dapat dikelola sebagai bagian pengembangan ekonomi.
Misalnya, sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dalam mendukung ketersediaan listrik yang dapat memasok kebutuhan bagi pengembangan teknologi dan dunia industri.
Pembangkit listrik seperti itu menggunakan proses pembelahan inti atom uranium yang kemudian akan menghasilkan energi nuklir yang sangat besar.
Sementara cadangan sumber energi berbahan fosil tidak akan dapat mencukupi kebutuhan listrik secara nasional hingga tahun 2025.
Untuk itu harus harus ada upaya penggunaan sumber energi lain, termasuk penggunaan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menutupi kekurangan tersebut.
Pemerintah mendorong penguasaan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk mencapai karbon netral atau net zero emission pada 2060.
Baca Juga: Ssst! Potensi Uranium Indonesia Punya 7.000 Ton, Ini Lokasinya..
Dalam RUPTL 2021–2030, PLN masih mempertimbangkan dan mengkaji implementasi pembangkit tenaga nuklir di Indonesia.
Dalam peta jalan transisi energi menuju karbon netral, diproyeksikan PLTN pertama mulai COD 2049 dan pada 2060 kapasitas PLTN akan mencapai 35 GW.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia tidak boleh gegabah dan harus hati-hati dalam rencana mengelola dan pemanfaatan sumber energi tersebut.