Saat ini pemerintah tengah fokus mempersiapkan siklus komoditas tambang unggulan terbaru yang bakal jadi primadona di masa depan.
Diperkirakan komoditas yang dipersiapkan ini memiliki sepak terjang yang berpengaruh untuk sektor tambang, mengingat tren dunia telah berganti menuju energi bersih dari energi fosil.
Perencanaan ini pun turut dikonfirmasi langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto beberapa waktu lalu.
“Tiga komoditas akan berperan signifikan, kebetulan tiga komoditas ini dimiliki Indonesia. Pertama adalah nikel, tembaga, dan aluminium,” ujarnya.
Khusus di bidang transportasi, masyarakat ke depan diperkirakan bakal beralih dari mobil berbasis bahan bakar fosil ke mobil listrik. Mobil listrik membutuhkan baterai di mana bahan bakunya merupakan produk tambang.
Lebih lanjut, menurut Seto, komoditas nikel banyak digunakan untuk baterai lithium. Semakin banyak nikel yang digunakan, maka kandungan energi yang disimpan dalam baterai semakin besar.
Sedangkan, untuk tembaga sendiri banyak digunakan untuk wiring (kabel) di mobil listrik. Kandungan tembaga di mobil listrik menurutnya bisa lima kali lebih tinggi dari mobil biasa.
“Dari mobil yang biasa pakai Solar, pakai Premium ya jadi lima kali lipat (lebih banyak kabel di mobil listrik) bisa capai 80-100 kg per mobilnya. Jadi, kalau mau tahu demand copper (permintaan tembaga), hitung saja berapa banyak mobil listrik yang akan terjual,” terangnya.
Lalu, material terakhir adalah aluminium. Di mobil listrik, aluminium digunakan untuk kerangka mobil. Menurut Seto, meski aluminium itu ringan, namun kekuatannya cukup bagus.
Baca Juga: Simak 9 APD yang Wajib Digunakan Pekerja Tambang
“Rangka aluminium lebih ringan dan kekuatannya bagus dan bisa tempuh jarak lebih jauh. Tiga hal ini satu tahun terakhir meningkat signifikan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, ketiga komoditas tambang tersebut memang tersedia di Indonesia. Bila perencanaan ini terealisasi, maka Indonesia bisa diuntungkan dalam pembangunan industri komoditas tambang yang baru.