Sebuah penemuan mengejutkan terjadi, yaitu ditemukannya mumi garam atau manusia garam di Pertambangan Garam Chehrabad, Iran.
Pertambangan garam tersebut berada di Provinsi Zanjan, sekitar 340 km atau 211,27 mil Barat Laut Teheran.
Memang pertambangan garam Chehrabad menjadi tempat yang paling sering ditemukannya mumi garam.
Hal ini dikarenakan pertambangan garam dapat mencegah bakteri yang bisa merusak suatu hal, termasuk manusia.
Sehingga pertambangan garam ini mengawetkan kepala dan menimbunnya dengan sangat baik.
Mumi pertama yang ditemukan di Chehrabad merupakan peninggalan Kekaisaran Sasanian yang berumur 1.700 tahun dan diperkirakan meninggal pada usia 35 atau 40 tahun.
Penemuan mumi tersebut diduga merupakan orang-orang yang meninggal di tambang garam.
Penemuan mumi di pertambangan garam Chehrabad ditemukan selama bertahun-tahun dan berasal dari era yang berbeda, yakni Achaemenid dan Sasanian.
Mumi garam sangat mudah dikenali karena memiliki rambut, kumis, dan jenggot yang putih panjang.
Upaya untuk menemukan mumi di pertambangan garam terus dilakukan, dengan mencari jejak lain seperti kaki, pisau besi, pecahan tembikar, dan beberapa patahan tulang.
Bahkan Kantor Berita Warisan Budaya Iran bekerja sama dengan German Mining Museum, Oxford University, dan University of Zurich, Swiss untuk melakukan penemuan mumi.
Kemudian dari kerjasama tersebut, ditemukan lah empat mumi lainnya di tambang garam yang diduga berasal dari Kekaisaran Persia Pertama, Achaemenids, yang berusia 2.200 tahun lalu.
Baca Juga: Robot Akan Menggantikan Manusia di Industri Tambang?
Mumi-mumi yang telah ditemukan kemudian disimpan di National Museum of Iran dan Zanjan Archaeology Museum.
Penemuan mumi di tambang garam ini telah membantu para arkeolog untuk mengidentifikasi kehidupan para penambang kuno.
Kemudian mumi tersebut diteliti dari segi archaeobotany, archaeology, analisis isotop, arkeologi pertambangan, dan antropologi fisik.
Studi dari penemuan juga membantu para arkeolog untuk memahami penambangan kuno.