Menurut Profesor Dr. Bernhard Jung di Freiberg University of Mining and Technology di Jerman, adanya otomatisasi menggunakan robot memungkinkan untuk menggantikan pekerjaan manusia di industri tambang yang nanti sepenuhnya akan dioperasikan oleh mesin, bahkan robot bisa menambang di dasar laut dan luar angkasa.
Adanya otomatisasi robot pada industri tambang ini akan meningkatkan efisiensi untuk memperoleh mineral berharga pada kegiatan pertambangan, hingga penggunaan transportasi dan perangkat elektronik pada dunia tambang.
Penggunaan robot pada kegiatan pertambangan ditandai dengan munculnya kendaraan pengangkut bijih yang dapat mengemudi sendiri.
Kendaraan ini menggunakan rangkaian teknologi yang bisa bekerja hampir 24 jam tanpa perlu istirahat dan pergantian shift.
Dengan pemindai laser dan radar yang dimiliki robot, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan aman di terowongan sempit yang sulit dinavigasi oleh manusia.Â
Penggunaan robot ini memungkinkan pekerjaan tambang menjadi lebih cepat dengan akurasi yang lebih tepat daripada peralatan konvensional yang dioperasikan oleh manusia.
Robot juga memungkinkan pembukaan kembali tambang tua yang sudah lama tidak beroperasi dengan mengekstraksi bijih di bawah air.Â
Baca Juga: Digitalisasi Teknologi Industri Pertambangan di Indonesia
Berbagai macam robot yang telah diciptakan akan digunakan untuk memantau kegiatan tambang melalui bawah tanah, mengumpulkan data tentang suhu, stabilitas batuan, dan kondisi lain yang mempengaruhi keselamatan pekerja.
Selain robot digunakan untuk menggantikan peralatan otonom manusia, para insinyur kini tengah mengembangkan robot yang bisa menjadi asisten penambangan sehingga mereka bisa bekerjasama dengan manusia.