Segudang manfaat hilirisasi bagi pertambangan – Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alam, termasuk berbagai jenis tambang, misalnya batubara, nikel, timah, bauksit, emas dan tembaga.
Tetapi kekayaan alam ini belum semuanya dimanfaatkan secara optimal, terutama di sektor industri pertambangan.
Salah satu masalah penting dalam industri pertambangan Indonesia saat ini adalah hilirisasi. Hilirisasi industri pertambangan adalah proses untuk mengubah bahan tambang mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai tambah.
Beberapa manfaat hilirisasi bagi industri tambang di Indonesia:
Nilai Tambah Ekspor Produk
Melalui pengolahan bahan tambang mentah menjadi produk akhir lebih bernilai, maka nilai tambah produk yang diekspor akan meningkat di pasar internasional. Misalnya, baja, produk kimia, baterai dan perhiasan.
Meningkatkan Pendapatan Negara
Melalui pajak, royalti dan dividen dari perusahaan tambang. Pemerintah Indonesia dapat meningkatkan penerimaan pendapatan negara dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap neraca perdagangan negara, dengan mengurangi impor produk-produk.
Mengurangi Ketergantungan Ekspor Bahan Mentah
Melalui hilirisasi industri tambang, ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dapat dikurangi.
Meningkatkan Teknologi dan Inovasi
Hilirisasi industri tambang dapat mendorong pengembangan teknologi dan inovasi dalam negeri. Karena perusahaan tambang dituntut menggunakan teknologi canggih dan efisien. Maka investasi untuk riset dan pengembangan akan meningkat juga.
Menciptakan Lapangan Kerja
Hilirisasi industri tambang melibatkan sektor manufaktur yang luas dan akan membuka peluang bagi pengembangan industri terkait dan pendukung yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Kawan ilmu tambang, mengolah bahan tambang mentah menjadi produk akhir akan menciptakan mata rantai industri yang kompleks dan melibatkan sektor manufaktur yang lebih banyak. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi risiko fluktuasi harga komoditas global.