Senin, September 16, 2024
MinerbaBatubaraIntip Alasan Kenapa Batubara Tetap Jadi Energi Masa Depan

Intip Alasan Kenapa Batubara Tetap Jadi Energi Masa Depan

Batubara Energi Masa Depan – Selama ini, batubara menjadi bahan baku utama dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia melalui pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Komoditas batubara telah berkontribusi sekitar 38 persen dari total energi Tanah Air. 

Walaupun kontribusi batubara cukup besar, tetapi ada saja pihak yang kurang setuju terkait penggunaan batubara sebagai sumber energi. Salah satu alasannya karena pembakaran batubara itu mencemari lingkungan. 

Melihat permasalahan tersebut, Direktur PT. Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan, saat ini sudah banyak teknologi yang bisa membuat pembakaran batubara tidak terlalu mencemari lingkungan, bahkan hampir mendekati zero emission.  

Beberapa di antaranya adalah penerapan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) maupun Carbon Capture and Storage (CCS) hingga proses pencampuran batubara dengan biomassa dalam proses pembakaran atau co-firing biomass. 

Baca Artikel  UBC Meningkatkan Kalori Batu Bara Hingga 29 Persen

Dalam mengatasi masalah yang sama, saat ini pemerintah juga tengah menyusun road map untuk mengoptimalkan PLTU melalui perkembangan teknologi lebih ramah lingkungan.

Tentu dengan keberadaan berbagai teknologi itu, diyakini akan menjadikan minat dunia untuk mengonsumsi batubara semakin besar karena bisa mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. 

Bahkan saat ini banyak negara-negara di dunia seperti Inggris, Kanada, Jerman mulai kembali menggunakan komoditas batubara untuk memenuhi suplai energi mereka. 

Selain itu, Eko juga mengatakan penurunan pemanfaatan batubara dinilai akan memberikan efek domino, termasuk pada penerimaan negara non-pajak. Selama ini, komoditas itu menjadi salah satu penyumbang penerimaan negara terbesar melalui ekspor.

Dia juga menyebut, kehadiran batubara juga menjadi alasan kenapa biaya listrik di Tanah Air tetap rendah.

Banyak pengamat juga melihat, perubahan energi baru terbarukan (EBT) secara masif untuk menggantikan posisi batubara secara serta merta akan menaikan tarif listrik. Bila tarif listrik di masyarakat tidak naik dengan perubahan itu, maka subsidi negara untuk energi akan kian membesar. 

Baca Artikel  Harga Batubara Terus Melesat! Sanggupkah Tembus US$400/ton?

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer