Salah satu negara di Eropa yang kini tengah mengalami krisis batubara, Jerman berniat pesan batubara dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyebut, permintaan batubara dari Jerman mencapai 6 juta ton.
“(Permintaan) 5 juta hingga 6 juta ton. Pemerintah sudah mengumpulkan perusahaan yang kualitasnya seperti yang diminta pihak Jerman,” kata Lana, Minggu (19/6).
Sejauh ini belum ada keputusan final untuk permintaan dari Jerman. Pemerintah Indonesia dan Jerman masih akan melanjutkan koordinasi terkait pengiriman batubara ini.
Sampai saat ini negara-negara Eropa masih banyak yang ketergantungan dengan batubara Rusia.
Memanasnya konflik Rusia-Ukraina membuat sejumlah negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (EU) memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia. Termasuk menghentikan impor energi, seperti batubara dan gas dari Rusia
Untuk menyuplai kebutuhan batubara pembangkit listrik di negaranya, Jerman sedang melobi Indonesia meminta sebanyak 50% suplai batubara dari Indonesia dari total kebutuhan batubara, yaitu sebesar 150 juta ton.
Sementara itu, Dewan Komisi Batubara Jerman meminta agar pemerintah memberikan bantuan senilai 40 miliar euro atau setara dengan 620 triliun rupiah kepada wilayah-wilayah yang terkena dampak selama beberapa tahun ke depan.Â
Baca Juga: Terima Kasih Rusia, Batubara Indonesia Laris di Eropa
Bantuan dana tersebut merupakan bentuk pertanggungjawaban sosial pemerintah terhadap nasib para pekerja, seperti penyerapan tenaga kerja baru, pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru. Serta kemungkinan pemberian kompensasi kepada perusahaan yang terdampak kesepakatan hijau tersebut.Â
Pada 2022, kebutuhan batubara Jerman mencapai 31,5 juta ton, 50% direncanakan dipasok dari Rusia. Diharapkan paling banyak 5-6 juta ton dapat dipasok dari Indonesia. Namun Indonesia masih ingin memastikan ketersediaan fasilitas pelabuhan, serta terms and conditions untuk kontrak tersebut.Â