Baru-baru ini laporan data mining.com dan perusahaan saudaranya Mining Intelligence mencatat, komoditas nikel Indonesia masuk dalam kategori proyek tambang nikel terbesar di dunia dan sedang dikembangkan di pasar global.
Mendukung rilisan data tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan, dari 2,67 juta ton produksi nikel di seluruh dunia pada 2019, Indonesia telah memproduksi 800.000 ton, jauh mengungguli Filipina (420.000 ton Ni), Rusia (270.000 ton Ni), dan Kaledonia Baru (220.000 ton Ni).
Untuk diketahui, terdapat 10 proyek tambang nikel yang masuk dalam kategori terbesar di dunia dan peringkatnya ini dinilai berdasarkan kandungan sumber daya nikel yang tertunjuk dan terukur.
Adapun tujuan pemeringkatan adalah untuk mengidentifikasi cadangan utama nikel yang dapat menjadi bagian dari peta pasokan global nikel di masa depan.
Baca Juga : Cadangan Nikel Indonesia Mencapai 4,5 miliar Ton
Pada posisi teratas, terdapat proyek milik DeepGreen Metal, yang saat ini masih dalam fase eksplorasi lanjut. Menariknya, cadangan nikel ini berada di lantai samudra pada zona patahan Clarion-Clipperton yang berlokasi di Samudra Pasifik, di antara Hawai dan Meksiko.
Kemudian di posisi kedua adalah proyek milik Waterton Precious Metals, proyek yang terletak di Quebec, Kanada ini memiliki total cadangan logam nikel tipe sulfida sebesar 4,39 ton.