Melalui surat yang ditandatangani Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria, demi memenuhi kebutuhan listrik nasional PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membutuhkan sekitar 161,15 juta ton batubara pada 2023 mendatang.
Surat tertanggal 7 November 2022 tersebut menyebutkan, dengan kewajiban pemenuhan kebutuhan batubara dalam negeri oleh pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), Kementerian ESDM menyampaikan data kebutuhan masing-masing PLTU tahun 2023 yang wajib dipenuhi oleh perusahaan penambang batubara.
Adapun berdasarkan surat edaran yang sama, terdapat 10 pemasok dengan volume terbesar batubara bagi PLN, berikut rinciannya:
1. PT Kideco Jaya Agung
Anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) yakni PT Kideco Jaya Agung dengan kewajiban pemasok batubara sebesar 10,55 juta ton.
2. PT Adaro Indonesia
PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dengan volume sebesar 12,32 juta ton.
3. PT Kaltim Prima Coal
PT Kaltim Prima Coal, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan volume sebesar 13,70 juta ton.
4. PT Arutmin Indonesia
Anak usaha BUMI yakni PT Arutmin Indonesia dengan volume pasokan sebesar 7,80 juta ton.
5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan volume pasokan mencapai 26,75 juta ton.
6. PT Berau Coal
PT Berau Coal dengan volume sebesar 6,95 juta ton.
7. PT Bara Tabang
PT Bara Tabang yang merupakan anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dengan alokasi mencapai 6,29 juta ton.
8. PT Borneo Indobara
Anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT Borneo Indobara mendapatkan kewajiban pasokan batubara sebesar 5,99 juta ton.
9. PT Indexim Coalindo
PT Indexim Coalindo dengan kewajiban pasok sebesar 5,61 juta ton serta
10. PT Antang Gunung Meratus
PT Antang Gunung Meratus dengan alokasi sebesar 4,52 juta ton batubara.
Itu dia 10 perusahaan tambang batubara yang siap menjadi pemasok batubara demi memenuhi kebutuhan listrik nasional.
