Kartini di Industri Pertambangan – Habis Gelap Terbitlah Terang’, ungkapan yang selalu dikaitkan dengan RA Kartini ini telah menginspirasi Nurmalia yang bekerja di PT Timah Tbk, perusahaan pertambangan yang didominasi kaum lelaki. Nurmalia sudah berkarier di industri pertambangan selama 10 tahun.
Menurutnya, perempuan di Indonesia sangat beruntung sebab memiliki keleluasaan. Perempuan Indonesia didukung bukan hanya di dunia kerja, namun juga di ranah domestik. Sementara di Amerika Serikat, cuti hamil dan melahirkan tidak dibayar.
Namun di Indonesia, perempuan yang cuti dan melahirkan tetap mendapatkan gaji dan hal ini diatur undang-undang. Bahkan, banyak juga rekan kerjanya yang laki-laki mendukung Lia untuk tetap melakukan perannya sebagai ibu.
Nurmalia mengatakan, perempuan Indonesia harus mengejar impian dan passion-nya, meski harus bekerja di bidang yang didominasi para lelaki. Bahkan perempuan di industri tambang bisa jadi penerang bagi sektor industri ini.
Karena kaum lelaki itu biasanya bekerja secara spesifik dan mengejar target, tapi mereka kurang rinci. Sementara ketelitian adalah kelebihan perempuan.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Aturan Baru Royalti Batubara, Ini Infonya
Bekerja di industri Timah tidak ada batasan untuk berkembang apabila memiliki pengetahuan dan kemampuan. Karena tidak tertutup kemungkinan dipercaya untuk mengemban jabatan bahkan lebih dari laki-laki. Porsi pekerja perempuan di PT Timah Tbk sudah lebih dari 100% dari aturan yang ditetapkan.
Sampai saat ini, setidaknya 20% adalah karyawan di Grup MIND ID adalah perempuan, itu berarti paling sedikit ada 5% pegawai perempuan di Timah. Sementara pegawai perempuan di PT Timah mencapai 10% dari keseluruhan pegawai. Sosok seperti Nurmalia inilah bisa menjadi penerang-penerang seperti yang dicita-citakan oleh Ibu Kartini.