Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan, Prof Dr Luki Abdullah menyampaikan, lahan pascatambang dapat bermanfaat untuk peternakan. Pemanfaatan ini diharapkan mampu menjadi solusi pemulihan ekonomi daerah sekitar tambang.
Prof Luki menyampaikan, lahan pascatambang bermanfaat untuk peternakan yang berbasis mini ranch, khususnya peternakan sapi potong.
Tidak hanya itu, lahan pascatambang relatif aman untuk dilakukannya peternakan dengan menanam pakan. Meski demikian, masih ada karakter pembatas pada area bekas lahan untuk menanam.
Karakter pembatas lahan pascatambang ini antara lain pH rendah, bahan organik rendah, kapasitas tukar kation rendah, dan daya menggenang air yang ekstrim. Daya menggenang air ini bisa sangat tinggi bahkan bisa tidak ada airnya.
Untuk memanfaatkan lahan pascatambang sebagai peternakan, perlu dilakukannya upaya pembenahan tanah agar dapat mendekati karakteristik lahan yang sesuai.
Pembenahan lahan tersebut bisa dilakukan dengan inokulasi mikroba tanam, pengapuran, pemupukan anorganik tanah, dan menambah bahan organik atau sumber karbon organik.
Jika lahan pascatambang sudah diperbaiki tanahnya, terdapat lima spesies tanaman pakan yang bisa ditanam yakni Pennisetum purpureum, Mott dwarf pennisetum (odot), Panicum maximum cv, Mombasa, dan Mulato.
Baca Juga : Bangka Belitung Ubah Bekas Tambang jadi Lahan Produktif!
Pemanfaatan lahan pascatambang untuk peternakan dinilai sangat cocok karena tambang berada cukup jauh dari pemukiman. Peternakan pun sebaiknya jauh dari pemukiman mengingat pengolahan limbahnya masih ada yang belum bisa dikelola dengan baik.