Batubara Indonesia laris manis. Sejak perang Rusia dan Ukraina berlangsung, banyak negara-negara Eropa mencari substitusi impor batubaranya ke Indonesia.
Mengutip data Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), tercatat sampai Senin (24/10/2022) negara Eropa yang memesan batubara dari Indonesia terus bertambah. Data terbaru menunjukan, Indonesia juga mengekspor batubara ke Yunani dan Slovenia.
Pada September 2022 lalu, negara pemesanan batubara Indonesia berasal dari beberapa negara Eropa seperti Polandia, Belanda, Spanyol dan Jerman.
“Saya kurang tahu persis mengenai tambahan ekspornya karena sifatnya Business to Business (B to B). Malah ada juga pengirimannya ke negara seperti Yunani, Slovenia walaupun gak banyak,” ungkap Hendra Sinadia Direktur Eksekutif APBI pada Senin (24/10/2022).
APBI juga mencatat, ekspor batubara Indonesia ke Eropa mencapai hingga 3,5 juta ton sampai 4 juta ton sampai pada Oktober 2022 ini. Hal ini karena adanya peningkatan permintaan dari pasar Eropa. Ekspor batubara ke Eropa dengan jumlah tersebut, menurut Hendra menjadi yang terbesar pertama dalam sejarah.
Biasanya, lanjut Hendra, volume ekspor ke Eropa itu maksimal mencapai 1 juta ton per tahun. Sebagaimana diketahui, ekspor batubara ke Uni Eropa pada September 2022 tercatat US$161,69 juta, atau naik 68,05% dari ekspor batubara ke Uni Eropa pada Agustus 2022 yang sebesar US$96,21 juta.
Melihat permintaan batubara Indonesia oleh Eropa yang cukup tinggi ini, diharapkan bisa menjadi salah satu faktor yang membuat neraca perdagangan negara surplus, dan memberikan kontribusi lebih bagi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batubara (minerba).