Jumat, November 8, 2024
Berita TambangLewat Hilirisasi Nilai Pertambangan Indonesia Menjadi Lebih Tinggi

Lewat Hilirisasi Nilai Pertambangan Indonesia Menjadi Lebih Tinggi

ilmutambang.com – Peningkatan ekspor hasil hilirisasi industri pertambangan Indonesia telah membantu surplus neraca perdagangan dan neraca pembayaran negara.

Selama dua tahun terakhir ini, industri pertambangan nasional memang mengalami perkembangan yang cukup tinggi. Ini merupakan hasil dari komitmen pemerintah untuk melakukan hilirisasi bahan tambang. 

Salah satu contohnya yaitu nilai ekspor produk olahan hilirisasi bijih nikel mencapai US$ 4,98 miliar atau sekira Rp74,3 triliun pada kuartal I-2023. Komoditas tersebut antara lain adalah ferro nikel, nikel matte dan nikel pig iron atau NPI.

Pada saat yang sama, pemerintah juga melakukan penghentian ekspor bahan tambang mentah secara bertahap. Komoditas seperti nikel, bauksit, timah dan alumina.

Pemerintah Indonesia menghentikan ekspor bahan tambang mentah ini dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah domestik melalui hilirisasi produk pertambangan.

Baca Artikel  Yuk Cari Tahu Apa Arti Reklamasi Paralel Di Sini!

Sebagai informasi, mulai Januari 2020 pemerintah telah melaksanakan kebijakan larangan ekspor nikel mentah tersebut, namun ditentang oleh pasar global karena Indonesia menguasai 37 persen pasokan bijih nikel dunia. 

Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan jumlah produksi sebanyak 1 juta metrik ton. Kebijakan pemerintah melarang ekspor nikel mentah tersebut berpotensi mengganggu pasokan nikel dunia yang dapat memicu konflik dagang.

Uni Eropa melalui World Trade Organization (WTO) tengah menggugat Indonesia terkait kebijakan larangan ekspor nikel mentah tersebut. Sementara itu, ekspor produk olahan dasar nikel masih sangat kecil, yaitu di bawah 5 persen. Bahkan Indonesia tidak masuk ke dalam lima eksportir terbesar produk olahan dasar nikel. 

Baca Artikel  Semester 1 2023, Volume Produksi Batubara Nasional Capai 359 Juta Ton

Sedangkan harga jual antara bijih nikel mentah dengan komoditas nikel yang telah diolah setengah jadi di pasar internasional sangat jauh. Harga jual rata-rata biji dan konsentrat nikel di pasar dunia (London Metal Exchange/LME) antara US$21 – US$ 29 per ton, sedangkan harga produk olahan dasar nikel sebesar US$ 26 – 27 ribu per ton pada Januari 2023.

Kawan tambang, industri pertambangan Indonesia memang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan lebih lanjut melalui proses hilirisasi. Ditambah lagi jika membentuk juga ekosistem industri yang dapat memprosesnya menjadi produk jadi dengan nilai yang lebih kompetitif.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer