Logam Tanah Jarang merupakan salah satu mineral super langka yang sangat berharga. Tidak hanya itu, LTJ disebut-sebut lebih bernilai dari logam emas dan platina, karena dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai teknologi. Tak heran, kandungan Logam Tanah Jarang (LTJ) yang ditemukan di lumpur Lapindo saat ini makin sering diperbincangkan.
Dalam istilah ilmiah, logam tanah jarang disebut Rare Earth Elements (REE). Logam tanah jarang merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.Â
Logam tanah jarang memiliki lima belas lantanida pada tabel periodik ditambah dengan itrium dan skandium. Kandungan Lithium di lumpur Lapindo memiliki kadar 99,26-280,46 ppm, dan Stronsium dengan kadar 255,44 – 650,49 pp.
Logam tanah jarang ini sangat penting dalam bidang meterologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi dan semi konduktor. Beberapa produk menggunakan logam tanah jarang sebagai komponennya seperti smartphone, hard drive computer, turbin angin, tampilan elektronik, sistem radar dan sonar.Â
Baca Juga: Mengenal Logam Tanah Jarang, ‘Harta Karun’ di Lumpur Lapindo
Secara geologis, unsur logam tanah jarang tidak terlalu langka. Unsurnya bisa ditemukan di banyak tempat di seluruh dunia dengan beberapa elemen di kerak bumi seperti tembaga dan timah.Â
Namun, logam tanah jarang tidak pernah ditemukan dalam konsentrasi yang sangat tinggi. Biasanya ditemukan bercampur satu sama lain dengan unsur radioaktif.Â
Baca Juga: Catat! Ini Jenis Emas Paling Diburu Para Investor
Logam tanah jarang yang ditemukan di Lumpur Lapindo tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin demi kepentingan rakyat Indonesia.Â