ilmutambang.com – Kegiatan eksplorasi batubara di dunia tambang secara umum dan rinci erat kaitannya dengan proses pengeboran. Aktivitas pengeboran tambang bertujuan untuk mengetahui data geologi permukaan dan bawah permukaan yang meliputi urutan stratigrafi batuan, posisi kedalaman batubara, ketebalan batubara, dan untuk mendapatkan sampel batubara.
Selain itu, dilakukannya pengeboran juga untuk mengetahui bagaimana kegiatan pengeboran itu berlangsung, memahami tahap-tahap dari pada kegiatan pemboran, dan dapat mengetahui peralatan-peralatan apa yang harus digunakan dalam pengeboran di lapangan.
Adapun sistem pengeboran merupakan sebuah sistem atau sumber energi penggerak dari alat bor ketika melakukan operasi kerja di tambang. Sistem pengeboran sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengeboran sistem mekanik dan pengeboran sistem manual.
Secara garis besar pengeboran sistem mekanik menggunakan komponen sumber energi mekanik, batang bor penerus (transmitter), mata bor sebagai aplikator energi terhadap batuan, dan peniupan udara (flushing) sebagai pembersih dari serbuk pemboran (cuttings) dan untuk memindahkannya keluar lubang bor.Â
Kemudian berdasarkan sumber energi mekaniknya, sistem pemboran mekanik terbagi menjadi tiga yaitu,rotari, perkusif, dan rotari-perkusif.
Untuk sistem rotari terbagi menjadi 2 sistem, yaitu tricone dan drag bit. Dikatakan tricone jika penetrasinya berupa gerusan (crushing) dan drag bit jika hasil penetrasinya berupa potongan.
Selanjutnya pada pemboran tumbuk (perkusif), energi dari mesin bor diteruskan oleh batang bor dan mata bor untuk menghancurkan batuan. Komponen utama dari mesin bor ini adalah piston yang mendorong dan menarik tungkai (shank) batang bor. Pada metode perkusif yang terjadi adalah proses peremukan (crushing) permukaan batuan oleh mata bor.Â
Sedangkan untuk bor putar tumbuk ( Rotary-Percussion Drill ) adalah aksi penumbukan yang dilakukan melalui mata bor dan dikombinasikan dengan aksi putaran, sehingga terjadi proses peremukan dan penggerusan permukaan batuan. Dalam penerapan rotari-perkusif, penambang biasanya menggunakan dua metode utama, yakni Top Hammer dan Down the Hole Hammer (DTH Hammer).
Sementara itu, untuk sistem pengeboran manual lebih prinsip prngoperasiannya terbilang sederhana karena sistem kerjanya menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga penggerak. Contoh alat bor yang memakai sistem ini adalah Auger Drill, Bangka Bor, Churn Drill, Bor Mesin Semprot (BMS).