Secara jenis, batubara terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu batubara termal (thermal/steaming coal) yang biasa digunakan sebagai pembangkit listrik, dan batubara metalurgi (coking coal atau metallurgical coal) yang biasa digunakan sebagai salah satu bahan utama dalam industri metalurgi.
Tapi apabila melihat pemberitaan yang ada, informasi tentang batubara metalurgi Indonesia masih sangat terbatas. Maka dari itu, pada pembahasan kali ini akan lebih memfokuskan mengenai apa itu batubara metalurgi, manfaat dan sebaran batubara metalurgi yang ada di Indonesia. Simak informasinya di bawah ini ya.
Batubara metalurgi merupakan batubara kalori tinggi dengan karakteristik tertentu yang menghasilkan kokas.
Kokas diproduksi dengan cara memanaskan batubara metalurgi dalam oven pada kondisi reduksi tanpa udara dengan suhu sangat tinggi. Kokas sendiri merupakan salah satu material utama yang dibutuhkan dalam produksi pembuatan baja.
Selain bermanfaat untuk material pembuatan baja, keberadaan batubara metalurgi domestik dan penggunaannya dalam industri smelter nasional juga dapat mengurangi ketergantungan pada batubara metalurgi impor sehingga bisa mengurangi penggunaan cadangan devisa negara. Wah, cukup menguntungkan bukan?
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi batubara metalurgi cukup besar. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi batubara metalurgi di Indonesia terdapat di 22 lokasi yang tersebar di berbagai provinsi, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
ESDM juga mencatat dari 257 area tambang di Tanah Air, terdapat 69 area yang memiliki indikasi karakteristik batubara metalurgi dengan total potensi diprediksi mencapai 1,56 miliar ton.
Apabila potensi batubara metalurgi bisa dieksplorasi secara maksimal, maka Indonesia bisa menghasilkan pendapatan negara yang cukup menjanjikan.
Dalam hal keekonomian produk tambang, batubara metalurgi biasanya memiliki harga yang lebih mahal daripada batubara thermal dengan selisih harga bisa mencapai US$100 per ton.