Jumat, September 13, 2024
Berita TambangMenilik Cara Kerja Tambang Semprot yang Jarang Diketahui

Menilik Cara Kerja Tambang Semprot yang Jarang Diketahui

Sekilas istilah dan cara kerja tambang semprot akan terdengar sedikit aneh jika dibayangkan, tapi faktanya, tambang semprot menjadi salah satu metode penambangan yang sudah sejak dulu dilakukan sebagai alternatif metode penambangan. 

Dalam jejak pengenalannya, tambang semprot sudah dikenal tahun 1850 di Amerika Serikat ketika era California Gold Rush. Sedangkan di Indonesia sendiri metode tambang semprot juga sudah cukup lama digunakan oleh tambang rakyat maupun perusahaan besar, salah satunya adalah PT Timah Tbk.

Untuk proses pengerjaannya, tambang semprot dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke endapan alluvial dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi. Tembakan air tersebut akan mengupas batuan penutup (overburden) dan juga menambang mineral berharga. Metode ini pun terbilang cukup murah secara operasional karena tidak membutuhkan alat gali muat seperti shovel/backhoe dan alat angkut seperti dump truck.

Baca Artikel  Hanya RI yang Akan Kembangkan Baterai Listrik dari Tambang

Secara teknis tahapan ini dimulai dengan menyemprotkan air dari pompa bertekanan tinggi ke batuan yang hendak dilakukan penambangan. Adapun dampak penyemprotan akan membentuk campuran lumpur dari material dan air. Nantinya air akan mengalir menuju paritan, yang selanjutnya akan mengalir menuju pipa isap menggunakan pompa. Lalu, lumpur endapan placer tadi masuk ke sluice box untuk dilakukan pengolahan mineral, sebelum akhirnya diarahkan menuju washing plant untuk dicuci dan dimurnikan. 

Biasanya pengaplikasian metode penambangan ini dilakukan saat menambang bijih timah, pasir besi, dan alluvial. Sementara itu, alat-alat yang digunakan dalam metode tambang semprot ini meliputi monitor, pompa, dan juga pipa.

Baca Juga : Yuk Simak Prosedur Mendapatkan Izin Usaha Pertambangan

Baca Artikel  Hoki! Pria Ini Temukan Tambang Emas Senilai Rp148 M

Kendati demikian perlu diketahui, penggunaan metode ini memiliki dua sisi yang bertentangan. Di sisi kelebihan, biaya operasional dengan metode ini cukup murah, cocok untuk endapan aluvial yang mempunyai karakteristik batuan cenderung lunak dan batuan lepass, tidak memerlukan wilayah yang luas serta praktis.

Adapun kekurangannya metode ini yaitu, memerlukan cukup banyak air untuk melakukan penyemprotan dan pengaliran material dan masih perlunya menjaga parit agar tidak terjadi penyumbatan material.

Mungkin kalian suka baca :

Artikel Terbaru

Artikel Populer