Seorang pria bernama Henry Dole berhasil menemukan tambang berisi emas di wilayah Australia Barat pada Senin, (10/9/2021).
Dole memulai eksplorasi di kawasan tambang Beta Hunt, sekitar 644 km dari Perth. Setelah empat hari penggalian akhirnya Dole menemukan bongkahan emas senilai US$10 Juta atau sekitar Rp148,7 miliar.
Emas itu ditemukan Dole di bebatuan yang membentuk kuarsa. Emas terbesar berbobot 95 kilogram, mengandung 2.400 ons emas, dan bernilai 3 juta dolar AS, atau Rp 44,6 miliar.
Sepanjang 16 tahun pengalamannya sebagai seorang penambang, pria yang menemukan tambang emas ini belum pernah mendapat pengalaman unik seperti itu.
Pernyataan yang sama juga ahli geologi Zaf Thanos. Dia menuturkan kebanyakan emas yang ditemukan di seluruh dunia begitu kecil sehingga harus dilihat dengan mikroskop.
Profesor Sam Spearing, direktur sekolah tambang di Universitas Curtin menyebut, masih banyak orang mengklaim menemukan bongkahan emas. Namun, jumlah per ons-nya begitu sedikit.
Adapun spesimen emas terbesar yang pernah ditemukan di Negara “Kanguru” ditemukan di New South Wales pada 1872. Saat itu, penambang menemukan 284 kg.
Di sisi lain, seorang ahli geologi dari Australia, Thanos ikut mengomentari terkait penemuan emas ini. Menurut Thanos, emas biasanya ditemukan di seluruh dunia dan memiliki ukuran yang sangat kecil dan harus dilihat menggunakan mikroskop. Dia juga mengatakan, emas yang ditemukan Dole merupakan suatu hal yang fenomenal.
Baca Juga : Fakta Tambang Martabe yang Punya Jutaan Potensi Emas
”Saya yang sebagai ahli dari geologi sendiri sangat senang pada saat memperlihatkan serpihan emas akan tetap jika kita menemukan bongkahan emas merupakan salah satu hal yang sangat fenomenal ” ungkap Thanos.